Hunian tempat tinggal menjadi kebutuhan primer yang harus dipenuhi. Namun untuk mendapatkannya ternyata tidak semudah membalik telapak tangan. Saat ini pilihan jenis hunian makin beragam dan bisa dipilih sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial. Karena itu banyak yang bingung memilih antara beli apartemen atau rumah.
Para pengembang semakin gencar membangun kawasan perumahan hingga apartemen di berbagai sudut kota. Sedangkan pembangunan rumah tapak lebih banyak dilakukan di pinggiran kota. Jika Anda sedang memilih tempat hunian, sebaiknya menimbang mana yang lebih memakan biaya, tinggal di apartemen atau rumah?
Anda yang di rentang usia 30 tahun sampai 40 tahun tentu sudah berpikir dengan investasi sebuah hunian. Namun demikian tidak jarang yang bingung, apakah akan investasi apartemen atau rumah. Tinggal di apartemen atau rumah tapak tentu memiliki keunggulannya masing-masing, ini juga disesuaikan dengan gaya hidup dan kebutuhannya. Di sisi lain, nilai investasi apartemen atau rumah juga terus naik tiap tahunnya.
Apartemen merupakan hunian yang dibangun secara vertikal ke atas. Apartemen bisanya lebih diminati oleh kaum muda dengan gaya hidup urban. Biasanya apartemen menjadi hunian kedua yang dibeli dengan dua tujuan, yakni sebagai investasi atau sebagai tempat tinggal. Namun tidak jarang juga orang membeli apartemen sebagai hunian pertama.
Saat ini di apartemen memiliki konsep one stop living dan menawarkan berbagai kemudahan dan fasilitas. Mulai dari lokasi yang strategis, tempat hiburan, kebugaran, sarana transportasi, hingga ibadah. Sehingga konsep apartemen sangat cocok bagi Anda yang tinggal di kota besar.
Namun ternyata rumah tapak tidak kalah menarik dibandingkan apartemen. Belakangan ini berbagai developer menyediakan ragam rumah tapak dengan tawaran-tawaran yang menggiurkan. Rumah yang dijual dengan harga murah terdapat di pinggiran kota. Anda pun dibuat tidak perlu khawatir karena adanya berbagai kemudahan yang ditawarkan perumahan di pinggir kota. Selain dapat kemudahan mobilitas seperti integrasi tol, transportasi umum, di hunian perumahan juga terdapat akses untuk rumah sakit, pusat perbelanjaan, tempat ibadah dan lain sebagainya.
Banyak pula yang menganggap bahwa investasi rumah tapak memiliki keuntungan dibanding dengan apartemen. Hal ini karena Anda bukan hanya menjadi pemlik bangunannya saja, namun juga tanahnya. Sehingga jika dijual kembali harganya juga akan lebih menguntungkan.
Tentunya jika ingin melakukan investasi apartemen atau rumah juga harus mempertimbangkan faktor yang mendukung nilai propertinya seperti lokasi, akses dan fasilitas.
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengetahui kebutuhan atas hunian. Jika Anda menginginkan tinggal di sebuah hunian yang lokasinya tidak jauh dari pusat kota atau tempat bekerja sehari-hari, apartemen bisa menjadi pilihan yang tepat. Selain karena masih tersedia dengan harga lebih terjangkau, berbagai fasilitas umum juga sudah lengkap di lokasi yang sama. Mulai dari pusat kebugaran, supermarket, playground hingga pusat perbelanjaan seperti mal, pusat kesehatan dan sebagainya.
Sedangkan jika Anda tidak terlalu mempersoalkan lokasi hunian, selama tidak terlalu jauh dengan pusat transportasi publik, membeli rumah tapak yang harganya lebih terjangkau juga lebih tepat, terutama jika Anda menginginkan suasana komunal dengan tetangga.
Langkah berikutnya yang perlu Anda lakukan adalah menyesuaikan dengan kemampuan finansial. Ada berapa bujet yang bisa dijangkau, jika mengambil fasilitas KPR di bank. Anda juga tetap harus menghitung kemampuan pembayaran uang muka dan cicilan KPR kelak.
Tentunya status kepemilikan rumah tapak dengan apartemen berbeda. Jika Anda membeli rumah tapak, maka bukan hanya berhak atas bangunannya tetapi Anda juga memiliki tanah di mana bangunan rumah itu berdiri.
Sebaliknya, ketika membeli hunian vertikal baik itu apartemen, rumah susun atau kondominium, maka yang sepenuhnya dimiliki adalah bangunan unitnya. Sedangkan tanah di mana apartemen itu berdiri berstatus strata title atau kepemilikan bersama.
Status tanah rumah tapak yang menjadi milik pribadi, bisa Anda perjualbelikan. Sedangkan bila membeli apartemen, maka Anda hanya mengantongi Hak Guna Bangunan (HGB) dan Hak Pakai Pengelolaan Lahan (HPL) yang dibatasi jangka waktu tertentu, mulai dari 30 tahun hingga 50 tahun.
Selain itu, di apartemen juga dikenakan biaya utilitas, antara lain biaya listrik, TV kabel, internet dan air. Sebagai informasi, biaya listrik di apartemen bisa lebih mahal 20%-30% dibanding tarif listrik di rumah tapak atau perumahan biasa. Pasalnya, apartemen biasanya memakai pasokan listrik tegangan menengah yang memiliki tarif lebih mahal.
Belum lagi tentang biaya parkir, dimana di rumah tapak, Anda tidak perlu membayar parkir jika memarkir kendaraan di garasi rumah. Sedangkan di apartemen, setiap pemilik unit biasanya memiliki jatah parkir gratis di gedung apartemen tersebut. Umumnya untuk satu mobil saja.
Itulah beberapa pertimbangan penting yang perlu Anda perhatikan sebelum memutuskan untuk tinggal apartemen atau rumah
Sumber : https://prospeku.com/artikel/apartemen-atau-rumah-tapak-mana-yang-lebih-unggul—2020