Logo-and-teksLogo-and-teksLogo-and-teksLogo-and-teks
  • HOME
  • THE PROJECT
  • ARTIKEL
  • ABOUT US
  • CONTACT US
  • GALLERY
✕
Panduan Struktur Bangunan Bentang Lebar dan Contoh Konstruksi
10 Juni 2023
Apa itu Master Plan? Pengertian Lengkap dan Contohnya
14 Juni 2023
Published by admin on 12 Juni 2023
Categories
  • Uncategorized
Tags

A group of professional business financial analysts or accountant looking at the laptop screen, discussing and planning a project together. Diverse businesspeople concept

Investasi Syariah : Begini Perhitungan dan Jenis-Jenisnya

Investasi syariah adalah salah satu opsi investasi yang dapat Anda pilih dan nikmati saat ini. Secara umum, memang kurang lebih cara kerjanya mirip dengan investasi konvensional. Namun tetap ada pedoman syariah yang mendasari terjadinya transaksi investasi tersebut.

Pengertian Investasi Syariah

Secara singkat, pengertian investasi syariah adalah satu dari sekian banyak teknik tanam modal untuk memperoleh profit. Tetapi ada benang merah yang menyebabkan jenis investasi tersebut berbeda dengan teknik tanam modal lainnya.

Investasi syariah adalah teknik investasi yang mengedepankan ajaran syariah Islam. Artinya baik dari setiap proses yang dijalankan, produk investasi, dan syarat pihak yang terlibat harus halal serta tidak boleh terlepas dari syariah Islam.

Tujuan Investasi Syariah

Dalam berinvestasi, pasti tujuan utamanya adalah untuk meraih profit. Namun bukan mendapatkan return atau profit semata, tujuan investasi syariah adalah sebagai cara seseorang untuk meraup untung dengan tetap berpegang pada SRI (Socially Responsible Investment).

Artinya, di samping tingginya return, Anda juga turut berkontribusi melakukan kebaikan sosial pembangunan ekonomi masyarakat sekaligus bentuk amal ibadah.

Perbedaan Investasi Syariah dan Konvensional

Meskipun pada dasarnya investasi syariah adalah cara untuk menanam modal, namun ada perbedaan investasi syariah dan konvensional yang perlu Anda ketahui agar tidak salah pengertian.

Pertama, investasi syariah adalah metode yang melibatkan proses akad. Tahap tersebut merupakan bentuk kesepakatan yang dibuat antara kedua pihak dalam ijab dan qobul. Perlu dicatat bahwa setidaknya ada tiga prinsip yang dijalankan dalam proses akad yaitu musyarakah (bakal kerjasama), ijarah (sewa menyewa), dan mudharabah (bagi hasil).

Berhubungan dengan hal tersebut, perbedaan investasi syariah dan konvensional yang kedua terletak pada perolehan hasil. Secara umum, profit yang didapat dari investasi berbasis syariah adalah porsi hak kedua pihak dari bagi hasil. Sedangkan investasi konvensional mengandalkan keuntungan dari besar bunga.

Jenis-Jenis Investasi Syariah

Setelah mengetahui definisi, tujuan, serta perbedaannya dengan investasi konvensional, pelajari juga mengenai jenis-jenis investasi berbasis syariah yaitu:

Investasi Properti

Hingga saat ini properti merupakan objek transaksi investasi yang terus menerus menarik banyak peminat. Hal tersebut karena keuntungan yang didapat dari investasi properti bersifat menjanjikan hingga jangka waktu panjang kedepannya. Pastinya jenis investasi properti syariah sangat memegang prinsip agama dalam segala proses yang terlibat.

Reksadana Syariah

Jenis selanjutnya adalah reksadana syariah. Belakangan ini, reksadana merupakan metode tanam modal yang sedang naik daun. Pasalnya proses berinvestasi dengan cara yang satu ini tergolong mudah dan dapat dilakukan siapa saja. Menariknya, dalam metode reksadana syariah diterapkan tahapan pembersihan (cleaning) untuk menghilangkan profit yang tidak sesuai dengan syariah lalu disumbangkan sebagai amal.

Investasi Emas Syariah

Bukan hanya reksadana, banyak penduduk yang memilih untuk menanam modal melalui investasi emas syariah. Keuntungan dari jenis ini bisa diperoleh dari naiknya harga emas yang cenderung terjadi setiap tahunnya.

Deposito Syariah

Deposito syariah adalah simpanan jangka waktu tertentu yang diajukan dengan memegang prinsip Islam. Jenis tersebut dapat dilakukan sebagai perseorangan atau badan perusahaan. Adapun cara kerja yang diterapkan yaitu menempatkan nasabah sebagai pemilik dan pengelola dana.

Investasi Saham Syariah

Saham juga merupakan salah satu bentuk aplikasi investasi syariah dalam bidang finansial. Model investasi tersebut terdiri dari proses penyertaan modal dengan teknik bagi hasil sesama pihak yang terlibat.

Cara Kerja dan Pembagian Hasil Investasi Syariah

Nah, poin paling penting dalam memahami jenis tanam modal yang satu ini adalah mengerti cara kerjanya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, investasi berbasis syariah melibatkan pembagian hasil. Berikut simulasi imbal hasil agar Anda lebih memahaminya.

Misalnya, Anda mengambil saham sebanyak 100 lot setiap bulan pada perusahaan B selama satu tahun. Sedangkan harga satu lot dari saham tersebut adalah Rp10.000. Kemudian pada tahun 2022, ternyata saham perusahaan B mengalami kenaikan sebanyak 15% menjadi Rp11.500, maka profit Anda adalah:

Laba kotor = 11.500 x (100×12)

= 11.500 x 1.200

= 13.800.000

Setelah mendapat angka laba kotor, kurangi dengan biaya pajak penjualan sebesar 0,1% dan pajak dividen sebesar 10%. Kemudian pada akhir penghitungan, tambahkan angka pengurangan dengan estimasi dividen sebesar Rp1.000.000. Terakhir, kurangi laba bersih dengan modal untuk mengetahui profit yang didapatkan.

Laba bersih = (13.800.000 – (0,1% + 10%) + 1.000.000) – (10.000 x 1.200)

= (12.406.200 + 1.000.000) – 12.000.000

= 1.406.200 (profit)

Maka, dari penanaman modal yang Anda lakukan pada perusahaan B selama setahun akan menghasilkan profit sebesar Rp1.406.200.

Keuntungan Investasi Syariah

Sama seperti model lainnya, investasi dengan dasar syariah Islam adalah teknik yang dapat menghasilkan berbagai keuntungan bagi Anda. Berikut beberapa diantaranya:

  1. Terbebas dari riba

  2. Memiliki risiko bisnis yang kecil karena asas kekeluargaan sesama umat Muslim

  3. Kuat amanah dapat menghindari terjadinya penipuan

  4. Menjunjung nilai Islam lainnya seperti kebaikan dan kebenaran, sehingga dapat dikatakan investasi berbasis syariah adalah teknik yang halal

Risiko Investasi Syariah

Terlepas dari keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari investasi berbasis syariah, perlu diketahui juga ada beberapa risiko yang harus siap Anda hadapi saat mengambil teknik ini. Apa saja? Lihat risiko investasi berbasis syariah di bawah ini.

  1. Harga pasar yang selalu berubah dapat mengakibatkan kehilangan modal

  2. Tidak pasti mendapatkan return

  3. Karena produknya belum dikenal luas, investasi berbasis syariah kurang cocok untuk dijual kembali

Nah, cukup sampai di sini pembahasan mengenai pengertian, cara kerja, tujuan investasi syariah hingga risikonya. Pada intinya, bentuk investasi berikut merupakan alternatif bagi Anda yang ingin memperoleh keuntungan namun tetap mengikuti prinsip agama Islam.

Seperti yang kita tahu selama ini, jenis-jenis investasi di Indonesia bukan hanya investasi berbasis syariah saja. Ada sejumlah investasi lain yang dapat Anda pelajari. Jadi, sebelum memutuskan akan berinvestasi di mana, pastikan Anda telah memahami masing-masing kelebihan dan kekurangannya, ya. Semoga bermanfaat!

Sumber : https://prospeku.com/artikel/investasi-syariah—3735

Share
0
admin
admin

Related posts

18 November 2023

Ketahui Kelebihan Smart Door Lock


Read more
25 Juli 2023

2023 Kementerian PUPR Fokus Menyelesaikan Proyek Infrastruktur


Read more
17 Juli 2023

3 Cara Mengecek Tanah Bermasalah atau Tidak secara Mudah dan Tepat


Read more

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

©GRHADIKATERRA 2023. ALL RIGHTS RESERVED. TERMS OF SERVICES