Kenyamanan dan keamanan rumah merupakan hal yang perlu diperhatikan pada sebuah hunian. Jangan sampai bangunan rumah yang baru Anda beli dan ditempati sudah harus direnovasi. Meski bangunan rumah tampak baik-baik saja, Anda butuh perhatian pada detail untuk memastikan kualitas sebenarnya.
Jika Anda membeli rumah bekas, maka usia bangunan rumah perlu diperhatikan. Sedangkan untuk rumah baru, Anda perlu memeriksa spesifikasi bangunannya. Tak jarang ada segelintir oknum kontraktor yang menurunkan spesifikasi atau mengirit bahan bangunan. Alhasil, kualitas bangunan rendah dan tak sesuai seperti yang dijanjikan.
Kualitas bangunan rumah tergantung pada spesifikasi bahan bangunan dan cara membangunnya. Untuk rumah baru, spesifikasi bahan bangunannya biasanya dicantumkan pada brosur rumah. Namun Anda juga jangan mudah percaya pada spesifikasi yang tertera di brosur, karena brosur sewaktu-waktu bisa saja diubah secara sepihak oleh pengembang.
Lalu bagaimana memastikan bangunan rumah yang baik bagi Anda yang mau membeli rumah? Simak ulasan berikut.
Jika rumah yang Anda minati bukan ready stock atau inden, maka Anda perlu mengajukan beberapa pertanyaan kepada pihak pengembang guna mengecek kualitas bangunannya. Apa bahan-bahan yang digunakan untuk pondasi, dinding, lantai, genteng, dan plafon. Bahan jenis apa saja yang digunakan untuk kusen dan rangka atapnya. Berapa ukuran besi cor yang digunakan. Rumah yang kuat minimal menggunakan besi ukuran diameter 8mm. Apa jenis kabel listrik yang digunakan dan berapa daya listrik yang disediakan. Berapa tinggi plafon rumah. Plafon yang rendah membuat rumah menjadi gerah. Bagaimana sistem sirkulasi udara dan sanitasinya.
Sementara itu yang perlu dicek untuk kualitas bangunan rumah baru dan seken adalah apakah terdapat noda, jamur, atau kelembapan pada dinding. Dinding yang lembap tanda kebocoran. Periksa khususnya di area-area basah seperti kamar mandi dan area cuci piring. Meski bukan kerusakan besar tapi Anda akan membutuhkan perbaikan yang cukup serius.
Periksa kekokohan plafon. Pada rumah baru, mungkin Anda belum bisa mendeteksi kerusakan ini. Tapi untuk rumah seken, kerusakan plafon sering terjadi pada bangunan yang kurang kokoh. Coba periksa bentuk fisik langit-langit, apakah sudah mulai mengerut atau kendur.
Periksa isi lemari pada area basah. Jika rumahnya full furnished sudah dilengkapi kitchen set atau lemari, buka semua pintunya untuk mendeteksi jika ada aroma lembap dan jamur. Bau lembap bisa menjadi indikasi kebocoran air atau kayu yang lapuk. Cek retak dinding. Perhatikan jika ada retakan di dinding bagian dalam dan luar. Retakan dinding yang memiliki lebar lebih dari 2mm dapat memicu retakan yang lebih besar.
Cek jamur di kamar tidur atau kamar mandi. Jamur biasanya nampak seperti awan kotor di bagian dinding dan langit-langit, bahkan mereka masih meninggalkan bekas setelah dibersihkan. Cek plester dinding interior. Untuk rumah baru, Anda bisa mengecek kerapihan kerja kontraktornya dari plester dinding bagian dalam. Jika terdapat kesalahan pengerjaan, biasanya akan muncul retakan serabut pada beberapa sisi. Retakan ini bisa semakin membesar ketika dinding akan dicat.
Sumber : https://prospeku.com/artikel/tips-mengecek-kualitas-bangunan-agar-tak-rugi—2447